Dekorasi Rumah Makan “De Prasmanan” Harapan Indah

Dekorasi Rumah Makan “De Prasmanan” Harapan Indah

Siang ini, Kamis 2 Mei 2019 kami makan bersama di De Prasmanan Harapan Indah. Menu masakan rumahan yang disajikan prasmanan dan apik ini baru buka 2 hari ini. Alkisah rumah makan ini milik seorang klien yang memutuskan resign dari perusahaan asuransi tempat beliau berkarya. Masih muda sekali usianya. Mungkin beliau terinspirasi kalimat Dahlan Iskan โ€œHabiskan jatah gagalmu selagi mudaโ€.

Tentu kami pun tidak berharap menyaksikan kegagalannya. Justru hari ini kami ingin menjadi saksi dan berkontribusi langsung meramaikan gerai pertamanya๐Ÿ˜ Berharap tidak lama lagi akan buka gerai-gerai kedai makan seru nan higenis dengan harga ramah di kantong pula๐Ÿ˜‡๐Ÿคฉ๐Ÿ˜

Ketika beliau menghubungi kami untuk membuat dekorasi rumah makan “De Prasmanan” di Harapanย  Indah miliknya akan segera buka, membuatkan desain dinding-dindingnya supaya ciamik, kami pun segera memproses dengan gembira ( sekalian promo). Ya design kreatif dengan pengaplikasian banner sudah menjadi keahlian Kami, maklum lah kami terbiasa melakukan dekorasi untuk berbagai event-event sebagai perusahaan Event Organizer di Bekasi.

Nahh yang berkantor atau tinggal sekitar Harapan Indah Bekasi, silakan dicoba yaa… Lokasinya sebelum Pasar Modern sebelah kanan kalau dari arah pintu masuk utama HI๐Ÿ˜Š
Sekilas berbagi semangat sore iniโ˜•โ˜•๐Ÿ˜Š

Membersihkan Noda Kopi Atau Teh pada Cangkir

Membersihkan Noda Kopi Atau Teh pada Cangkir

Cangkir peranannya cukup penting di rumah kami. Ya, kantor Prasasti sudah kami anggap sebagai rumah kedua kami ๐Ÿ˜.ย  Meski realitanya sebagian gagangnya patah, atau pecah salah satunya karena jatuh saat dicuci, tidaklah mengurangi nilai fungsi. Maka menyederhanakan masalah dengan memaklumi ketika cangkir-cangkir berdampingan tanpa harus seragam, adalah bagian cara merawat kegembiraan๐Ÿ˜.

Cangkir telah berperan penting menyertai perjalanan kami sebagai keluarga.

Entah berisi teh hangat atau kopi menemani aneka perbincangan, dari hal-hal sepele dan ringan hingga hal besar untuk diputuskan. Dari berbagi cerita lucu hingga misi berbagi beban.

Maka hal yang kami coba rawat adalah, kebersihan dan warna. Seduhan kopi atau teh seringkali meninggalkan bekas kecoklatan. Warna kecoklatan pada cangkir terkadang dirasa mengganggu kurang sedap dipandang dan sulit dibersihkan dengan cairan pembersih yang biasa kami pakai untuk mencuci peralatan makan. Mungkin Anda mendapatkan kesulitan yang sama pada cangkir-cangkir kesayangan tempat untuk menyeduh kopi atau teh penyemangat hari-hari Anda.

Untuk itu kita perlu sedikit waktu dan kesabaran saat mencucinya yaitu dengan menambahkan garam dan cuka dapur. Garam dan cuka dituangkan di tempat yang akan dibersihkan, digosok agak ditekan dengan busa ( bagian yang kasar ).
Cukup ajaib, noda coklat perlahan memudar, dan cangkir akan bersih cling seperti baru๐Ÿ˜.

Nahh, jika cangkir-cangkir di rumah Anda juga cukup penting peranannya, trik simple cara mencuci ini bisa dicoba ya๐Ÿ‘Œ๐Ÿ˜
Terkadang untuk menyingkirkan kemalasan, memang kita butuh mengumpulkan sejuta alasan penting agar lebih ringan mengerjakan๐Ÿ˜…
Semangattt Beraktivitas โ˜•๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Cimplukan dan Keajaiban Allah SWT

Cimplukan dan Keajaiban Allah SWT

Cimplukan dan Keajaiban Allah SWT

Iman adalah sesuatu yang tak terlihat, tapi ia terasa sebagai suatu yang besar bertahta dalam jiwa setiap kita. Ya, jadi ketika seseorang meyakini sebuah hal dari hati nurani, yakinlah bahwa itulah kehendakNya๐Ÿ˜Š

Termasuk keajaiban kecil dan terlihat sepele, tetapi cukup besar saya melihatnya. Setidaknya dalam 3 hari ini, pikiran saya terusik untuk memikirkan hubungan sebab akibat. Hubungan antara usaha dan hasil. Dan terlebih bahwa kejutanNya bisa datang pada kita dalam bentuk kecil keseharian, untuk mengingatkan kehebatanNya merawat semesta ini. Subhanallah…

Berikut Adalah Ringkasan Kisah Tanaman Cimplukan

1. 9 April 2017 saya membeli bibit cimplukan di supermarket dengan harga 45.000,- . Saya tanam, ternyata tidak berhasil. Bahkan seingat saya tidak tumbuh. Padahal cimplukan terkenal mudah sekali tumbuh, bahkan di desa tanaman ini tumbuh liar di pekarangan/sawah.

2. 9 Maret 2019 saya membawa buah cimplukan dari kampung. Alkisah tiba-tiba menemukan tanaman cimplukan yang berbuah lebat di halaman belakang rumah embah ( mertua, red). Sebagian buah berjatuhan di tanah karena demikian masaknya๐Ÿ˜ย Ariq, junior kami suka sekali buah ini, buah liar unik, manis dan segar. Saya sisakan beberapa butir dan sesampai di rumah saya taruh kulkas untuk esoknya saya tanam.

3. Biasanya, biji akan tumbuh maksimal 2 minggu dari bibit disebar kecuali sejenis kemiri yang membutuhkan proses pembenihan selama hampir 2.5 bulan. Maka ketika tak kunjung ada tanda-tanda penghuni baru di kebun kecil kami tumbuh, saya pun segera melupakan dengan kesimpulan ; manusia sekadar usaha. Allah pemilik kehidupan. Selesai.

4. 11 April 2019 saya mendapati tanaman liar yang tiba-tiba sudah meninggi. Hampir saja saya cabut dan buang. Tiba-tiba terlintas, inikah tanaman cimplukan? Rasanya tidak yakin karena daunnya kok lebar-lebar. Di kampung kemarin daunnya langsing dan batangnya mirip tanaman cabe. Saya batalkan niat membersihkan, sembari berpikir nanti saat luang googling coba pelajari detail ciri-ciri tanaman cimplukan.

5. 14 April 2019, kami ke sekolah jadwal ambil raport tengah semester putri kami Mutia. Lalu sesuai rencana sejenak ke workshop Bapaknya menengok team yang tengah kejar deadline pekerjaan akhir pekan ini. Nah ketika hendak pulang, di dekat kendaraan parkir mata saya menangkap beberapa tanaman yang saya curigai sebagai cimplukan. Lalu saya dekati, dan ternyata benar buah cimplukan sebagian berbunga. Ada 1 buah yang masih muda tapi jelas berujud buah bulat hijau berbaju luar sebagai pelindungnya. Saya ambil satu pohon, lalu saya bawa pulang. Penasaran, apakah benar sama dengan tanaman yang tiba-tiba membesar di beberapa polybag kami. Ternyata Subhanallah, benar…Cimplukan akhirnya tumbuh di kebun kecil kami dan menyapa sudah dalam kondisi sedang mulai berbunga๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜‡MasyaAllah…

Cimplukan bukan buah istimewa tentunya. Sekadar buah liar makanan anak-anak desa tempo doeloe…๐Ÿ˜๐Ÿ˜ย Buat anak desa di masa kini yang telah mengenal aneka rupa buah-buahan dan cukup terjangkau membelinya, cimplukan mungkin tidak lagi menjadi buah yang dicari dan disukai.

Namun buat saya yang membeli cimplukan di supermarket dengan harga relatif mahal, cimplukan tentu buah yang istimewa. Seistimewa kenangan indah masa kecil dan desa nan selalu permai di hati serta segala hal tentangnya๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜๐Ÿ˜Š

Dan menyimak bagaimana proses mencoba menanam, gagal. Lalu tiba-tiba mendapati cimplukan yang telah berbunga dan siap berbuah. Serta menarik benang merah mengapa hari ini saya menemukan tanaman cimplukan lain yang saya perlukan sebagai jawaban rasa penasaran 3 hari ini, sungguh membuat hati saya bergetar menerima kejutan Allah. Membaca dan menyaksikan betapa Dia tidak pernah menyia-nyiakan kita yang berusaha. Entah sekarang atau nanti Dia akan memberi, itu adalah urusanNya.
Alhamdulillah…๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜‡

Sekadar cerita ringan di minggu tenang๐Ÿ˜Šโ˜•๏ธ๐Ÿ’๐ŸŒฑ๐ŸŒฟ๐Ÿ€

Menengok Sejenak Benteng Van der Wijk

Menengok Sejenak Benteng Van der Wijk

Menengok sejenak Benteng Van der Wijk yang dibangun tahun 1818 akan mengingatkan kita. Bahwa nikmat kemerdekaan yang kita rasakan hari ini adalah hasil jerih payah dan sejumlah pengorbanan yang amat besar dari para pahlawan negeri ini.

Dan perjuangan mengisi kemerdekaan antara lain adalah menghalau malas ( malas belajar, malas berjuang, malas berusaha) dan menepis keserakahan hati. Mari tak lupa menjaga persatuan bangsa untuk bahu membahu membangun negeri tanpa melihat perbedaan suku, agama, dan bahasa. Bukan sekadar slogan tapi sikap dan bukti nyata dalam kehidupan sehari-hari. Semangat pagii๐Ÿ’ช๐Ÿ˜Šโ˜•๏ธ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ